Monday, February 28, 2011

Acer Aspire 4740 VGA Driver Problems




Hari ini tak jauh berbeda dari hari lainnya, kecuali saya kembali menemukan klien dengan permasaalahan yang sama dengan minggu kemaren. Tapi berbekal dengan pengalaman sebelumnya akhirnya bisa diselesaikan.. so what the story...
here it goes.... 
 Minggu kemaren saya dapat klien servican lepie yg ciamik  (notebook..maxudnya), notebook berjenis Acer aspire 4740 dengan  processor intel core i3, lcd 14" dan dengan chipset intel. Salah satu  keunggulan aspire 4740 adalah suaranya speakernya yang tandai dengan  marking dolbi system n subwoofer di atas bodinya. Bentuk casingnya cukup  serius, berbalut warna hitam dengan form factor kotak dengan sudut-sudut  yang cukup lancip, memberikan kesan formal yang mungkin di tujukan untuk  pengguna kantoran yang biasa berkelebat dengan segala macam perangkat  lunak office namun inginkan kualitas speaker bawaan yang wah...ya  alih-alih bisa buat betah ngetik sambil memanjakan telinga dengan  dengerin musik yang jazzy, atau malah buat nonton film kualitas HD  lantaran dukungan kapasitas storegenya yang sudah mencapai 320 Gb. *muat  banyak film…kopi2 mas..: P*

Kita tidak akan menemui kendala yang berarti saat menginstal kecuali  bila tidak menggunakan Xp SATA, karena harddisk yang digunakan acer tipe  aspire kebanyakan sudah SATA. Jadi menggunakan XP SATA version bisa  dikatakan wajib. Permasaalahan mungkin akan kita temui saat menginstal  driver-driver, banyak dari driver yang terdapat dalam cd bawaan aspire  4740 tidak di tunjukkan mana driver untuk win 32 bit atau 64 bit, selain  itu juga tidak terdapat labeling untuk driver xp atau vista, sehingga  kita cuma bisa coba-coba setiap driver yang terdapat dalam cd.

satu-satunya driver yang cukup membuat ribet pengerjaan aspire 4740  adalah VGA driver, untuk menginstal vga driver kita di wajibkan  mengintal .Net Framenetwork 3.0 terlebih dahulu. Untuk yang menggunakan  XP sp 3 mungkin hal ini tidak akan bermasalah, tapi untuk berjaga-jaga  juga ada baiknya untuk menginstal .Net framenetwork 4.0 (yg terbaru),  step berikutnya seharusnya lebih gampang yakni tinggal double klik file  setup VGA driver, tapi tidak demikian karena ternyata driver bawaan ini  tidak sesuai dengan XP (mungkin ditujukan untuk Vista atau 7).

Solusi terakhir ya harus minta wangsit dari mbah google, dan ternyata  benar dari penelusuran ternyata Cd bawaan aspire tidak memberikan  dukungan driver untuk xp, tapi kenapa driver selain VGA bisa ya?????,
Karena site resmi intel sedikit membingungkan dalam memberikan support  driver nya maka saya lebih memilih masuk ke forum-forum diskusi yang  memabahas problem yang sama, dari sekian banyak link whatever saya  mendapatkan satu site yang mencantumkan link yang tepat untuk  permasaalahan ini. so bagi anda yang punya keluhan yang sama silahkan  sedot gan…..^^.

n akhirnya dilema si hitam akhirnya terselsaikan juga…..
….enjoy your day…..

Continue reading →
Wednesday, February 2, 2011

Dari Perbendaharaan Lama by HAMKA



Kata Hamka: Setiap membaca sejarah nenek moyang hanya akan meninggalkan kesan yang mendalam bagi jiwa kita, apalagi jika dibaca dengan rasa cinta. Kian dibaca kian terbayanglah masa-masa yang lampau dan masa lampau meninggalkan kesan yang dalam untuk menghadapi zaman kini dan zaman depan.

Dalam sejarah kita melihat betapa nenek moyang kita, menanamkan dasar-dasar bagi berdirinya pusaka suci yang telah menjadi tradisi.
Meninjau sejarah hendaklah dengan rasa cinta, seakan-akan merasai bahawa kita turut hidup dengan mereka. Sebab rasa hati suka duka kita sekarang adalah rasa hati dan suka duka yang telah mereka tinggalkan buat kita. Itulah modal kita untuk menghadapi zaman kini dan zaman depan.
Hamka sebagai seorang ulama, pemikir sekaligus penulis telah mengukir karyanya tentang penulisan sejarah Indonesia. Karya ini kemudian diberi judul dengan “judul "DariPerbendaharaan Lama”
Continue reading →

Di Bawah Lentera Merah



Di Bawah Lentera Merah adalah buku karangan Soe Hok Gie (yang merupakan skripsi sarjana mudanya) yang menarasikan satu periode krusial dalam sejarah Indonesia yaitu ketika benih-benih gagasan kebangsaan mulai disemaikan, antara lain lewat upaya berorganisasi. Melalui sumber data berupa kliping-kliping koran antara tahun 1917-1920-an dan wawancara autentik yang berhasil dilakukan terhadap tokoh-tokoh sejarah yang masih tersisa, penulisnya mencoba melacak bagaimana bentuk pergerakan Indonesia, apa gagasan substansialnya, serta upaya macam apa yang dilakukan oleh para tokoh Sarekat Islam Semarang pada kurun waktu 1917-an.
Di bawah pimpinan Semaoen, para pendukung Sarekat Islam berasal dari kalangan kaum buruh dan
rakyat kecil. Pergantian pengurus itu adalah wujud pertama dari perubahan gerakan Sarekat Islam Semarang dari gerakan kaum menangah menjadi gerakan kaum buruh dan tani. Saat itu menjadi sangat penting artinya bagi sejarah modern Indonesia karena menjadi tonggak kelahiran gerakan kaum Marxis pertama di Indonesia.

Pertimbangan lain mengapa Di Bawah Lentera Merah menjadi penting adalah karena buku ini memotret bagaimana gagasan transformasi modernisasi berproses dari wacana tradisional ke wacana modern. Lebih khusus lagi Soe Hok Gie, melalui buku ini, mengajak kita mencermati bagaimana para tokoh tradisionalis lokal tahun 1917-an mencoba menyikapi perubahan pada abad ke-20 yang dalam satu dan lain hal, punya andil menjadikan wajah bangsa Indonesia seperti sekarang ini. Selain itu yang perlu ditekankan bahwa salah satu sumber buku ini merupakan saksi hidup dari pergerakan tersebut yakni Semaun dan Darsono sendiri. Hal yang menarik dari buku ini diungkapkan oleh Soe Hok Gie bahwa untuk mengetahui pemberontakan Partai Komunis Indonesia pada 1926/1927 harus diketahui pula asal mula pergerakannya. Karena tanpa mengetahui permulaannya seperti membaca koran dari tengah-tengah.
Continue reading →
Widget by: Rama
news (19) unique (15) inspire (12) ebook (10) Tip n Trick's (8) download (5) Film (4) health (4) sehari-hari (2) Novel (1) Puisi (1) software (1)